Kamis, 21 April 2011

Dirjen Pemasyarakatan Prihatin Sipir Terlibat Narkoba

LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Dirjen Pemasyarakatan
Prihatin Sipir Terlibat Narkoba


CILACAP (Suara Karya): Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, Untung Sugiyono mengaku prihatin karena masih ada sipir yang merupakan pegawai lembaga pemasyarakatan, terlibat dalam jaringan narkoba.
"Itu yang saya prihatin betul, apa dia tidak mengerti, apa dia sudah tidak bisa menghindar karena sudah masuk jaringan. Tapi kenyataannya, saya prihatin betul dengan situasi seperti ini masih mau ikut (dalam jaringan narkoba,," katanya kepada wartawan, di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Untung terkait kasus pegawai Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, Skrtn (46) yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap pada Jumat (15/4) karena tertangkap basah menjadi kurir sabu bagi salah seorang narapidana di tempatnya bekerja.
Oleh karena itu, kata Untung Sugiyono, pihaknya akan memberhentikan Skrtn jika terbukti bersalah.
Disinggung pengakuan tersangka Skrtn kepada kepolisian bahwa ada sejumlah pegawai lainnya yang terlibat narkoba, dia mengatakan, pihaknya akan berusaha menegakkan aturan.
"Bukan hanya di Nusakambangan, tetapi di seluruh Indonesia, kita sudah bagi rayon, adakan sosialisasi. Kita mengingatkan mereka kembali, ada aturan-aturan, SOP (standard operation procedure) yang harus mereka patuhi, bagaimana partisipasi melakukan pemberantasan narkoba, termasuk semua pegawai secara berkala kita lakukan tes urine," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, jajaran Kemenkumham mulai dari Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi secara bersama-sama membagi empat rayon, yakni Batam, Jakarta, Surabaya, dan Makassar, sebagai langkah awal perang terhadap narkoba.
"Apabila masih ada pegawai yang melanggar disiplin, kita tes urine seketika itu," katanya.
Terkait Nusakambangan yang sejumlah pegawai lapasnya diketahui terlibat narkoba, dia mengatakan, jajaran Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham telah mengambil tindakan.
"Bahkan Pak Menteri (Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Red.) sendiri ke sini," kata Untung.
Menurut dia, penanganan yang dilakukan di Nusakambangan, antara lain pemberlakuan satu pintu masuk, menempatkan petugas dari Polres Cilacap untuk membantu memeriksa pengunjung, dan di setiap unit pelaksana teknis (UPT) sudah ada larangan pegawai membawa masuk telepon seluler ke dalam lapas.
Dalam hal ini, kata dia, telepon seluler milik pegawai lapas harus dimasukkan ke dalam locker.
Disinggung mengenai rencana pemasangan alat pengacak sinyal (jammer), dia mengatakan, hingga saat ini masih dalam proses pengadaan. "Itu harus ada proses pengadaan barang dan jasa," kata dia menegaskan.

JENIS-JENIS PHOBIA

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif.
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
  • afrophobia — ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
  • agoraphobia - takut pada lapangan
  • antlophobia — takut akan banjir.
  • bibliophobia - takut pada buku
  • caucasophobia — ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
  • cenophobia — takut akan ruangan yang kosong.
  • claustrophobia - takut akan naik lift.
  • dendrophobia - takut pada pohon
  • ecclesiophobia - takut pada gereja
  • felinophobia - takut akan kucing
  • genuphobia - takut akan lutut
  • hydrophobia — ketakutan akan air.
  • hyperphobia - takut akan ketinggian
  • iatrophobia - takut akan dokter
  • japanophobia - ketakutan akan orang jepang
  • lygopobia - ketakutan akan kegelapan
  • necrophobia - takut akan kematian
  • panophobia - takut akan segalanya
  • photophobia — ketakutan akan cahaya.
  • ranidaphobia - takut pada katak
  • schlionophobia - takut pada sekolah
  • uranophobia - ketakutan akan surga
  • venustraphobia - takut pada perempuan yang cantik
  • xanthophobia - ketakutan pada warna kuning
  • arachnophobia - ketakutan pada laba-laba
  • lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran
  • Coba lihat deh -daftar panjang phobia dibawah ini, . Ablutophobia – Takut mandi, mencuci, atau membersihkan.
    Altophobia – Takut akan ketinggian.
    Agraphobia  – Takut Dengan pelecehan seksual.
    Aichmophobia –takut dengan segala benda tajam (seperti silet, jarum pentul, pisau, gunting, golok)
    Algophobia -Takut sakit.
    Agyrophobia – Takut dengan segala persimpangan jalan.
    Androphobia – takut sama orang lain.
    Aquaphobia – takut air.
    Aviophobia – Aviatophobia – takut menggunakan pesawat terbang/kendaraan angkasa lain.
    bibliophobia – takut pada buku
    Coulrophobia – Takut badut
    Dendrophobia – takut dengan pohon
    Emetophobia – Takut muntah.
    Erotophobia – Takut dengan masalah sex atau berkaitan dengan hal tersebut
    Felinophobia – takut akan kucing
    Gelotophobia – Takut ditertawakan
    Gerascophobia – takut menjadi tua
    Glossophobia – takut berbicara di depan umum
    Gynophobia – Takut dengan perempuan.
    Heliophobia – takut sinar matahari
    Hemophobia , – Takut melihat darah yang muncrat dari tubuh manusia atau hewan.
    lygopobia – ketakutan akan kegelapan.
    iatrophobia – takut sama dokter
    lachanophobia – ketakutan dengan sayur-sayuran
    Necrophobia – takut mati
    panophobia – takut akan segala-galanya
    Phasmophobia – takut dengan Setan, hantu atau sesuatu yang nakutin tp tidak tampak.
    Pyrophobia – takut api.
    Scopophobia – takut memandang atau menatap.
    Somniphobia – – takut tidur.
    Triskaidekaphobia Takut dengan nomor13