Menurut  Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih syang  diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta tau perasaan suka  kepada sesorang semua itu juga terpaut dengan keindahan sesuatu yang  bagus, permai, cantik, elok dan semua sesuatu yang dinilai indah.
Manusia dan Cinta Kasih (Kapital)
A. Arti Cinta Kasih
Cinta  kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa,  yang dapat berupa tingkahlaku dan pertimbangan dengan akal yang  menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih  sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang  disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan  kedalaman antara sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia  dengan Tuhan.
Secara sederhana cinta  kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan  pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.  Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling  menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan,  berbagai bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Cinta diri
Secara  alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala  sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya.
Cinta  diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut segala  sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang  menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya  luar biasa terhadap harta benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta  benda ia dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai  kesenangan-kesenangan kemewahan hidup.
Cinta  terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan  cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan  cinta ideal.
Al-Quran (QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).
2) Cinta sesama manusia
Cinta  kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan  yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu  membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan  datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi  seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu  sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan  merupakan suatu kewajiban (QS:49:10)
3) Adil dan belas kasih
Sering  orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan.  Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan  atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang  digerakkan oleh rasa keadilan.
4) Pertemuan dan cinta
Pertemuan  antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Dalam pertemuan  terjadi saling membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan antar dua orang  memuncak dalam hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta itu adalah  anugerah Tuhan. Syarat cinta adalah kerendahan hati pada orang yang  memanggil, kesediaan pada orang yang dipanggil.
Dalam cinta timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif dan selalu mengandung suatu imbauan kepada sesama.
5) Cinta kepada Tuhan (Allah swt)
Puncak  cinta manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual ialah  cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya shalat,  pujian dan doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya ditujukan  kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman Tuhan :  “Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku,  niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun  lagi maha penyayang” (Q:3:31).
Cinta  seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu  yang ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya  sendiri, anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan  hartanya.
Cinta  yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan pendorong dan  mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta  kepada Allah akan membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama  manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini  terjadi karena semua yang ada dipandang sebagai manifestasi Tuhannya,  sebagai sumber kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
B. Contoh Cinta Kasih
Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:
1)  Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang  memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta  kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi  orang baik dan berguna dikemudian hari.
2)  Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian  terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi  memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih  terhadap gadis itu.
3) Cinta kasih  antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah  kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya  serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap  kawannya yang sakit itu.
4) Cinta  kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menuruti  perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu mempunyai  cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5)  Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang  menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak  menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur,  tidak berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut  menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
C. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta  kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku,  seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.
Ungkapan  dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu.  Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada  putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan  rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda  suvernir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk  nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra,  seni drama, film, dan seni lukis.
Orang  yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat,  banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih  dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh  masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik  nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
D. Cara Mewujudkan Cinta Kasih
Cinta  kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang  mendalam menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta  kasih, yaitu: 1. Pengenalan 2. Tanggung jawab 3. Perhatian 4. Saling  menghormati..
Cinta  memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai cinta  berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila  terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah seolah dunia ini  hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Indah, mulia tetapi juga sering berakhir tragis seperti dikisahkan dalam cerita legendaris dari dramawan dan sastrawan Inggris William Shakespeare  melalui ~ Romeo and Juliet ~ atau Sampek & Ingtay cerita cinta kuno  dari Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli dari Indonesia. Masih  banyak lagi tentunya cerita sejenis. Cinta yang menurut alur pikiran  penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis ini dibumbui dengan  liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta  sejati.
Semua ini untuk menguras  airmata pembacanya. Selalu indah penuh pengorbaan dan mengharukan. Ini  hanya sebuah kisah khayalan yang didramatisir. Masih adakah cinta  seperti itu pada kenyataan, khususnya jaman sekarang ? Dunia yang makin  maju kedepan dengan loncatan loncatan yang kadang mencengangkan dalam  segala bidang, terutama `arti kebebasan` yang justru sering digunakan  sebagai pintu gerbang untuk melewati batas batas yang seharusnya tetap  dijaga dan tidak dilanggar.
Ladang  dan kesempatan untuk melakukan hubungan cinta atau bercinta tersedia dan  terbuka luas dan bebas, hampir tanpa batas dibanding jaman ketika  cerita romantis yang penuh keindahan cinta itu ditulis. Sebebas  terjadinya penyimpangan penyimpangan yang pada umumnya berakhir penuh  derita dan penderitaan, bahkan malapetaka. Tidak sedikit menghantui  sepanjang sisa hidup.
Cinta itu  mulia. Cinta bisa sangat indah. Cinta itu adalah kebahagiaan, tetapi,  manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, apa yang  diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan bahkan jauh dari  bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan indahnya  cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang bayAng dan angan angan  dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan  penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat  didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan  serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup  menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.
Cinta memang sangat erat terpaut dengna kehidupan manusia. Tidak pernah  selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus  akan cinta. 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar