Akuturasi  adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan  damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha  dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu  tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.  Hindu Budha adalah ajaran yang hampir sama yakni menonjolkan ajaran  Cinta Damai yang sering juga dikenal dengan ajaran Dharma. Masuknya  Agama yang berbeda di Indonesi, Membuat Indonesia menjadi negara yang  menjungjung tinggi nilai keagamaan seperti Pancasila yang berbunyi  Ketuhuanan Yang Maha Esa. Indonesia merupakan negara yang memiliki  beragam seni, budaya, adat dan suku yang banyak. Bangsa Indonesia  memiliki istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk  menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut  sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Negara Repulblik Indonesia  adalah negaran yang memiliki 6 ajaran Agama yang berbeda, anehnya ke-6  ajaran agama yang berbeda di Indonesia saling menjaga keharmonisan hidup  dalam satu kesatuan negara indonesia. Seni Bangunan Hindu Budha  memiliki dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa  Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak.  Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga  menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur.  Dilihat juga dari Seni rupa/Seni lukis adalah unsur seni rupa dan seni  lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan  ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga  patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi  Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan  ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada  Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia,  terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati.  Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan  tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah  ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada  Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana. Seni sastra merupakan  Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia,  seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan  Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf  Pallawa. Kalender merupakan diadopsinya sistem kalender atau penanggalan  India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat  dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga  ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati  peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka  huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra  Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun  saka) dan sama dengan 1478 Masehi. Kepercayaan dan Filsafat adalah masuk  dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan  asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh  nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam. Hindu memiliki Kitab  yang bernama Veda sedangkan kitab Suci Budha adalah Tripitaka, didalam  ajaran kedua buah kitab suci Hindu Budha mempunyai arti yang sama namun  mantra dan bahasanya yang berbeda. Penyebaran Hindu pertama di Indonesia  tertuju di pulau Kalimantan yang terpusat di Kalimantan Timur yang  biasa dikenal Kutai, sedangkan Budha pusat penyebaranya hampir sama  dengan Hindu.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar