Kamis, 11 November 2010

AKULTURASI

Akuturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Hindu Budha adalah ajaran yang hampir sama yakni menonjolkan ajaran Cinta Damai yang sering juga dikenal dengan ajaran Dharma. Masuknya Agama yang berbeda di Indonesi, Membuat Indonesia menjadi negara yang menjungjung tinggi nilai keagamaan seperti Pancasila yang berbunyi Ketuhuanan Yang Maha Esa. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam seni, budaya, adat dan suku yang banyak. Bangsa Indonesia memiliki istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Negara Repulblik Indonesia adalah negaran yang memiliki 6 ajaran Agama yang berbeda, anehnya ke-6 ajaran agama yang berbeda di Indonesia saling menjaga keharmonisan hidup dalam satu kesatuan negara indonesia. Seni Bangunan Hindu Budha memiliki dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Dilihat juga dari Seni rupa/Seni lukis adalah unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana. Seni sastra merupakan Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Kalender merupakan diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi. Kepercayaan dan Filsafat adalah masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam. Hindu memiliki Kitab yang bernama Veda sedangkan kitab Suci Budha adalah Tripitaka, didalam ajaran kedua buah kitab suci Hindu Budha mempunyai arti yang sama namun mantra dan bahasanya yang berbeda. Penyebaran Hindu pertama di Indonesia tertuju di pulau Kalimantan yang terpusat di Kalimantan Timur yang biasa dikenal Kutai, sedangkan Budha pusat penyebaranya hampir sama dengan Hindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar