Minggu, 20 Februari 2011

Mempertahankan ,Menjaga Dan Melestarikan Kebudayaan

Menurut Pendapat Saya cara Menjaga Atau Melestarikan Kebudayaan dengan Cara:

Melestarikan Kebudayaan Daerah
Indonesia dengan letak geografis sebagai Negara Kepulauan  memiliki aneka ragam adat dan budaya daerah yang tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geografis kepulauan ini di satu sisi juga perlu waspadai  oleh para generasi muda akan pelestarian aneka ragam budayanya.
Bukan hal baru lagi bahwa telah sangat banyak Budaya yang kita miliki perlahan-lahan diakui secara Satu Pihak oleh negara tetangga / yang tidak bertanggung jawab.
Dan kita sebagai rakyat Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah tamah dan sopan santun, ternyata hanya bisa mengelus dada. Lagi-lagi kita tak dapat berkutik. Bahkan ketika pulau kita akhirnya jatuh ke negara lain, kita pun tak dapat berbuat banyak.
Ada beberapa hal konkret  yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi pencurian kebudayaan daerah indonesia oleh negara tetangga, diantaranya:

1. Mengenali dan bangga akan  Budaya  kita Sendiri
Penyakit masyarakat kita terkadang tidak bangga dengan Produk  dan budaya sendiri. Kita lebih bangga dengan budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang Timur. Anak-anak kita bahkan terkadang tidak lagi mengenal aneka ragam budayanya.
Budaya daerah banyak yang hilang dikikis zaman oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Alhasil kita baru bersuara ketika negara lain Sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam dari kita.

 2. Kebijakan pemerintah
Sebagai contoh; Anak-anak kecil zaman sekarang saat ditanya soal mainan, tentu mereka lebih memilih dunia playstation ketimbang mainan Tradisional
Bagaimana pun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya Pelestarian Kebudayaan di tanah air. Pemerintah harus menekankan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional.
Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah di setiap Acara akbar nasional. Misalnya Tari- tarian lagu daerah, dan 
sebagainya.
Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah Warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga.
Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal Pendidikan .Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan daerah yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah.
 
TETAPI  ironisnya, masih banyak banyak generasi muda yang tidak mengenal sebagian dari Kebudayaan Kita sendiri. Dan minat untuk melestarikan budaya itu sendiri masih rendah. Apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, minat generasi muda dalam melestarikan budaya Indonesia harus tertanam sejak dini.

SAYA BERSIFAT SANGUINITAS


  • Ditinjau dari kepribadian/karakternya, Kurnia Eko Satrio bisa digolongkan ke dalam karakter SANGUINIS yang pada umumnya mempunyai:
  • KEKUATAN:
  • * Suka bicara
  • * Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
  • * Antusias dan ekspresif
  • * Ceria dan penuh rasa ingin tahu
  • * Hidup di masa sekarang
  • * Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
  • * Berhati tulus dan kekanak-kanakan
  • * Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
  • * Umumnya hebat di permukaan
  • * Mudah berteman dan menyukai orang lain
  • * Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
  • * Menyenangkan dan dicemburui orang lain
  • * Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
  • * Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
  • * Menyukai hal-hal yang spontan
  • KELEMAHAN:
  • * Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
  • * Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
  • * Susah untuk diam
  • * Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
  • * Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
  • * RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
  • * Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
  • * Mudah berubah-ubah
  • * Susah datang tepat waktu jam kantor
  • * Prioritas kegiatan kacau
  • * Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
  • * Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
  • * Egoistis
  • * Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
  • * Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".